Serangan Rudal Dari Houthi Ke Israel Area Bandara Ben Gurion

Serangan Rudal Dari Houthi

Serangan Rudal Dari Houthi Ke Israel Area Bandara Ben Gurion keamanan di Israel kembali memanas setelah sebuah rudal dilaporkan menghantam area di sekitar Bandara Internasional Ben Gurion, Minggu pagi (4/5/2025).

Serangan tersebut berasal dari kelompok Houthi yang berbasis di Yaman dan didukung oleh Iran. Akibat serangan ini, seluruh aktivitas penerbangan, transportasi darat, dan layanan kereta api sempat dihentikan untuk sementara waktu, memicu kepanikan di kalangan penumpang dan warga sipil yang berada di sekitar lokasi.

Berdasarkan laporan dari berbagai media internasional, termasuk CBS News dan CNN, insiden ini menandai eskalasi terbaru dari serangkaian serangan lintas negara yang dilakukan kelompok Houthi terhadap Israel, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dalam konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Serangan Rudal Dari Houthi Ke Israel Situasi Mencekam

Serangan Houthi ke dekat Bandara Ben Gurion, Israel. (AP/Ohad Zwigenberg)

Bandara Internasional Ben Gurion, yang berlokasi di dekat Tel Aviv dan menjadi pusat penerbangan utama Israel, menjadi target dalam serangan yang terjadi beberapa jam sebelum Kabinet Israel dijadwalkan untuk menggelar sidang penting. Dalam agenda tersebut, para menteri akan membahas opsi peningkatan operasi militer di Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa sistem peringatan dini diaktifkan sesaat sebelum rudal mendarat. Sirene serangan udara terdengar di beberapa wilayah, termasuk di sekitar bandara, memicu kepanikan di antara para penumpang dan staf bandara. Video yang beredar memperlihatkan suasana kacau, di mana orang-orang berteriak dan berlarian mencari tempat perlindungan.

Sebuah proyektil, yang belum dapat dipastikan secara pasti apakah merupakan rudal langsung atau pecahan dari sistem pencegat, jatuh di dekat area jalan akses menuju area parkir bandara. Ledakan tersebut menimbulkan kawah besar di tanah, dan serpihan tanah memenuhi jalur kendaraan di sekitarnya.

Pihak Berwenang Beri Penjelasan

Dalam pernyataannya, Kepolisian Israel menyampaikan bahwa seluruh layanan transportasi — termasuk udara, jalan raya, dan rel kereta api — dihentikan selama kurang lebih satu jam sebagai tindakan pengamanan. Setelah dilakukan penilaian situasi, lalu lintas kembali diaktifkan.

Juru bicara Otoritas Bandara Israel menyebutkan bahwa empat orang mengalami luka ringan akibat kepanikan yang terjadi selama insiden berlangsung. Layanan darurat Israel, Magen David Adom, telah menangani korban di lokasi kejadian.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara telah dilibatkan untuk mencegat serangan tersebut. Sistem pencegat rudal jarak jauh Arrow, yang dikembangkan bersama dengan Amerika Serikat, digunakan dalam upaya penghancuran rudal yang masuk. Namun, hingga kini, hasil dari pencegatan masih dalam tahap evaluasi lebih lanjut oleh pihak militer.

Juru bicara militer kelompok Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan video mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menembakkan rudal balistik hipersonik ke arah bandara internasional Israel sebagai bagian dari aksi perlawanan mereka terhadap operasi militer Israel di Palestina.

Serangan ini menyoroti kemampuan teknis kelompok Houthi yang disebut mampu menjangkau sasaran sejauh lebih dari 1.500 kilometer dari wilayah operasinya di Yaman ke jantung wilayah Israel. Hal ini juga menandakan bahwa meskipun menjadi sasaran serangan militer dari Amerika Serikat dan sekutunya sejak Maret lalu, kemampuan ofensif Houthi masih belum sepenuhnya lumpuh.

Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Latar Belakang Konflik Berkepanjangan

Kelompok Houthi mulai aktif meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel sejak pecahnya perang besar di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Konflik dimulai ketika kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian besar di antaranya merupakan warga sipil, dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya.

Sejak saat itu, Israel mengintensifkan operasi militer di Gaza serta memperluas target serangan ke luar wilayah tersebut, termasuk ke basis Houthi di Yaman. Amerika Serikat sebagai sekutu strategis Israel juga ikut serta dalam kampanye militer terhadap posisi-posisi Houthi, namun sejauh ini kelompok pemberontak tersebut masih menunjukkan kemampuan untuk menyerang balik.

Israel menyatakan bahwa dari ratusan proyektil yang diluncurkan Houthi, sebagian besar berhasil diintersepsi. Meski demikian, ada beberapa yang berhasil lolos dari sistem pertahanan udara dan menimbulkan kerusakan di berbagai lokasi.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya mengutuk keras serangan terhadap bandara internasional tersebut. Ia menegaskan bahwa Israel akan membalas serangan itu dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

“Siapa pun yang berani menyakiti kami, akan kami balas dengan kekuatan berlipat ganda. Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur vital tidak akan kami biarkan tanpa respons,” tegas Katz dalam pernyataan resmi yang disampaikan di hadapan parlemen.

Pernyataan tersebut mencerminkan kesiapan Israel untuk memperluas cakupan operasinya, tidak hanya di Gaza tetapi juga terhadap pihak-pihak eksternal yang terlibat langsung dalam eskalasi konflik.

Potensi Dampak Geopolitik

Serangan ini menambah panjang daftar ketegangan di kawasan Timur Tengah, yang saat ini sedang dalam kondisi genting. Peluncuran rudal dari Yaman ke wilayah strategis Israel menunjukkan bahwa konflik lokal memiliki potensi untuk berkembang menjadi krisis regional, dengan melibatkan lebih banyak aktor negara dan non-negara.

Para analis pertahanan memperingatkan bahwa jika serangan seperti ini terus berlanjut, stabilitas kawasan akan semakin terganggu dan berdampak pada jalur perdagangan internasional serta aliansi politik global.

Baca Juga : Gempa Chile Magnitudo 7,4 Jadi Guncangan Terbesar 115 Tahun

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.