Australia Melarang Media Sosial Bagi Anak Usia 16 Tahun Australia secara resmi melarang anak-anak menggunakan media sosial tanpa izin orang tua.
Langkah kontroversial ini muncul sebagai bagian dari upaya melindungi kesehatan mental anak-anak dan mencegah dampak buruk yang disebabkan oleh paparan media sosial di usia dini.
Pemerintah Australia memperkenalkan aturan ini melalui undang-undang baru yang mulai berlaku Desember 2024.
Australia Melarang Media Sosial Bagi penerus Masah depan Bangsa
Melalui keputusan bersejarah, parlemen Australia pada Kamis, 28 November 2024, meloloskan undang-undang yg melarang anak-anak n remaja di bawah 16 tahun menggunakan media sosial.
Mengapa Larangan Diberlakukan?
Menurut pejabat Australia, keputusan ini didasarkan pada berbagai penelitian yang menunjukkan hubungan erat antara penggunaan media sosial
di kalangan anak-anak dengan peningkatan kasus kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Laporan menyebutkan bahwa anak-anak sering kali tidak memiliki kapasitas untuk memahami bahaya dari cyberbullying, konten berbahaya, atau kecanduan media sosial
Selain itu, privasi anak juga sering terancam akibat kurangnya pengawasan dalam aktivitas daring.
Aturan Utama dan Hukuman
Aturan baru ini mewajibkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya untuk memverifikasi usia pengguna mereka secara ketat
Anak-anak di bawah usia 16 tahun harus mendapatkan izin tertulis dari orang tua sebelum membuat akun.
Selain itu, platform yang gagal mematuhi aturan ini dapat menghadapi denda hingga AUD 50 juta (sekitar Rp 500 miliar).
Tanggapan Publik
Langkah ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian besar orang tua menyambut baik kebijakan ini,
menganggapnya sebagai langkah maju dalam melindungi anak-anak dari pengaruh buruk dunia maya.
Beberapa pakar juga mengkritik bahwa undang-undang ini mungkin sulit diterapkan secara efektif,
mengingat banyak anak yang sudah mahir menggunakan teknologi untuk mengelabui sistem verifikasi.
Dampak Jangka Panjang
Australia berharap kebijakan ini dapat menjadi model bagi negara lain dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif teknologi
Langkah ini dianggap sebagai peringatan bagi perusahaan teknologi untuk mengambil peran lebih aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang aman.
Langkah Australia ini memunculkan pertanyaan penting: Apakah negara lain akan mengikuti jejaknya? Seiring meningkatnya kekhawatiran
global terhadap pengaruh teknologi, kebijakan semacam ini mungkin saja menjadi tren baru dalam regulasi dunia maya.