2 Gelombang Serangan Rudal Iran Hantam Israel, Korban Luka Jadi 23 Orang
Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran meluncurkan dua gelombang serangan rudal ke wilayah Israel.
Serangan tersebut dilaporkan menyebabkan sedikitnya 23 orang luka-luka dan memicu respons militer dari pihak Israel.
Insiden ini semakin memperburuk hubungan antara kedua negara yang selama ini telah berada dalam situasi yang panas.

Serangan Rudal Terjadi dalam Dua Gelombang
Menurut laporan dari militer Israel, serangan pertama terjadi pada dini hari waktu setempat dan menyasar
beberapa titik strategis di wilayah utara Israel, termasuk instalasi militer dan fasilitas komunikasi.
Gelombang kedua menyusul beberapa jam kemudian, dengan target yang lebih luas, mencakup wilayah permukiman sipil di dekat Tel Aviv dan Haifa.
Pihak keamanan Israel mengklaim bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil
mencegat sebagian besar rudal yang masuk namun beberapa proyektil berhasil menembus dan menyebabkan kerusakan pada bangunan serta mencederai warga sipil.
Jumlah Korban Luka Terus Bertambah
Berdasarkan data resmi dari Kementerian Kesehatan Israel, sebanyak 23 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat dampak serangan tersebut.
Sebagian besar korban mengalami luka ringan hingga sedang, sementara beberapa orang masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Otoritas setempat juga mengevakuasi ratusan warga ke tempat perlindungan bawah tanah sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan susulan.
Iran Klaim Serangan Sebagai Balasan
Pemerintah Iran dalam pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa serangan rudal tersebut adalah bentuk balasan atas serangan
udara Israel yang sebelumnya menyasar fasilitas militer Iran di Suriah.
Teheran menegaskan bahwa tindakan tersebut adalah hak pertahanan diri yang sah sesuai dengan prinsip hukum internasional.
Juru bicara militer Iran menyatakan bahwa mereka “tidak menginginkan perang terbuka
namun akan merespons setiap tindakan yang mengancam kedaulatan dan keselamatan negaranya.
Respons dari Pemerintah Israel
Perdana Menteri Israel dalam pidato singkat menyampaikan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam terhadap agresi dari Iran.
Ia menginstruksikan militer Israel untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan dan mempertahankan
kedaulatan negara dengan segala daya yang ada.
Israel juga telah memanggil duta besar dari beberapa negara sahabat untuk memberikan penjelasan
mengenai eskalasi terbaru ini serta meminta dukungan internasional atas hak mereka untuk membela diri.
Dampak terhadap Kawasan Timur Tengah
Serangan rudal ini dikhawatirkan dapat memicu perang terbuka antara kedua negara dan membawa dampak luas bagi kawasan Timur Tengah.
Sejumlah negara tetangga seperti Yordania, Lebanon, dan Turki menyuarakan
keprihatinan atas eskalasi yang terjadi dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri.
Organisasi-organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa juga telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan deeskalasi serta kembalinya kedua negara ke jalur diplomasi.
Ketegangan Internasional Meningkat
Situasi ini juga memberikan dampak terhadap pasar global. Harga minyak mentah naik signifikan dalam beberapa jam
setelah berita serangan menyebar, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap stabilitas kawasan penghasil energi utama dunia.
Indeks saham utama di Eropa dan Asia juga mengalami penurunan akibat kekhawatiran investor terhadap konflik yang memburuk.
Baca juga: Iran Diserang AS Langsung Balas Tembakkan 20 Rudal ke Israel
Penutup: Dunia Serukan Deeskalasi
Dua gelombang serangan rudal Iran ke Israel menjadi titik kritis baru dalam konflik berkepanjangan antara kedua negara.
Dengan jumlah korban luka mencapai 23 orang dan potensi eskalasi lanjutan, dunia kini menaruh perhatian serius terhadap perkembangan selanjutnya.
Seruan damai dan diplomasi semakin menggema, namun jalan menuju rekonsiliasi tampaknya masih panjang dan penuh tantangan.