Harga Minyak Naik Tinggi 4 Hari Beruntun Hingga Kamis (12/12/24)

Harga Minyak Naik Tinggi

Harga Minyak Naik Tinggi 4 Hari Beruntun Hingga Kamis (12/12/24) Uni Eropa menyetujui putaran sanksi mengancam aliran minyak Rusia.

Sanksi terbaru ini dapat memperketat pasokan minyak mentah global harga minyak WTI kontrak Januari 2025
di New York Mercantile Exchange naik 0,08% ke US$ 70,35 per barel.

Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini melonjak 2,48% dalam sehari. Dalam empat hari beruntun hingga pagi ini,
harga minyak WTI mencatat kenaikan total 4,69%.

Harga Minyak Naik Tinggi Sampai Saat Ini

Enormous Energy: WOW, SEPULUH KILANG MINYAK TERBESAR DI DUNIA!

Sedangkan harga minyak mentah Brent kontrak Februari 2025 di ICE Futures kemarin naik 1,84% menjadi $73,52 per barel
Dalam tiga hari berturut-turut, harga minyak acuan internasional ini mengakumulasi kenaikan 3,37%.

Para duta besar Uni Eropa pada hari Rabu menyetujui paket sanksi ke-15 terhadap Rusia atas perangnya melawan Ukraina, kata presidensi UE Hongaria.
“Saya menyambut baik penerapan paket sanksi ke-15 kami yang secara khusus menargetkan armada bayangan Rusia,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di X seperti dikutipĀ Reuters.
“Armada bayangan” tersebut telah membantu Rusia melewati batasan harga US$ 60 per barel yang diberlakukan oleh G7 pada minyak mentah Rusia
yang diangkut melalui laut pada tahun 2022, dan telah membantu menjaga aliran minyak Rusia.
“Keseriusan baru tentang pembatasan aliran di sini berpotensi mendukung, dan mengimbangi metrik permintaan tradisional
yang selama ini menjadi fokus kami,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.
6 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, India Peringkat Pertama
Mengekang kenaikan harga pada hari Rabu, persediaan bensin dan sulingan naik lebih dari yang diharapkan minggu lalu, menurut data dari Badan Informasi Energi AS.
Data stok minyak Amerika ini membebani harga minyak mentah.
Sementara itu, kelompok produsen OPEC memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan pada tahun 2024 dan 2025
untuk bulan kelima berturut-turut pada hari Rabu dan dengan jumlah terbesar sejauh ini.
“OPEC menghadapi kenyataan tentang apa yang mereka hadapi, pemangkasan ini menyoroti bahwa mereka kewalahan
dalam hal mencoba menyeimbangkan pasar menuju tahun 2025,” tambah Kilduff.
Tindakan ini menyebabkan kekhawatiran pasar terhadap pasokan minyak global yang lebih terbatas, memicu lonjakan harga minyak
Dampak dari kebijakan ini tidak hanya terasa di pasar energi, tetapi juga berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi global.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.