Perusahaan Energi Terbaru IPO Jepang Genggam 25% Saham energi baru terbarukan EBT PT Hero Global Investment Tbk HGII mantap
menggelar initial public offering (IPO) 1,3 miliar (20%) saham.
Langkah ini bertujuan untuk mendukung pendanaan proyek-proyek berkelanjutan mereka, termasuk pengembangan energi surya, angin, dan biomassa.
Dalam rencana IPO ini, perusahaan menargetkan untuk menghimpun dana sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk ekspansi
kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan serta memperkuat infrastruktur distribusi energi.
Perusahaan Energi Terbarukan Ipo
Perseroan mematok harga penawaran umum di Rp 200, sehingga nilai keseluruhan IPO sebesar Rp 260 miliar.
Masa penawaran umum Hero Global Investment (HGII) pada 3-7 Januari 2025. Dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 9 Januari 2025.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah OCBC Sekuritas Indonesia, dan UOB Kay Hian Sekuritas.
Pemegang saham Hero Global Investment sebelum IPO terdiri dari Rudy Chandra 34%, Robert Njo 33%, dan Hendrianto Thamrin 33%. Ketiganya
juga merupakan pengendali perseroan.
Sejalan dengan IPO, Hero Global Investment (HGII) telah mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan terbuka di Tokyo Stock Exchange
yaitu Shikoku Electric Power Company Inc atau Yonden (TYO:9507) yang bergerak di bidang pembangkit sekaligus penjualan listrik di wilayah Shikoku, Jepang.
Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto berharap kemitraan ini menjadi tonggak penting untuk meningkatkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT)
di Indonesia, seiring keahlian Yonden dengan portofolio pembangkit EBT lebih dari 1.000 megawatt (MW).
Yonden melalui anak perusahaannya yaitu SEP International Netherlands BV (SEPI) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan pemegang
saham pengendali HGII pada 8 November 2024.
SEPI akan bergabung menjadi salah satu pemegang saham Hero Global Investment (HGII) melalui transaksi jual beli sebagian saham milik pemegang saham pengendali,
paling lambat satu bulan setelah HGII melantai di BEI.
“Setelah transaksi itu, pemegang saham pengendali tetap memiliki pengendalian atas HGII dengan kepemilikan mayoritas sebesar 55% dan SEPI sebesar 25%,
” ujar Robin sebagaimana dilansir Antara, Jumat (20/12/2024).
Robin menjelaskan, struktur kepemilikan saham ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk menggabungkan kekuatan dalam mengembangkan HGII
di sektor energi terbarukan di Indonesia.
“Kolaborasi dengan Yonden memberikan peluang besar bagi HGII mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Sejalan dengan tujuan nasional untuk
mencapai net zero emission pada tahun 2060, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan,” ujar Robin.