Kecelakaan Bus Di Bolivia Tewaskan 30 Orang Anak-Anak Terluka Tragedi kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Bolivia, mengakibatkan puluhan korban jiwa. Insiden tersebut dilaporkan berlangsung pada Senin (17/2) di wilayah pegunungan negara tersebut.
Menurut laporan resmi kepolisian yang dikutip dari BBC pada Selasa (18/2/2025), lebih dari 30 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang melaju di jalur pegunungan Bolivia. Insiden ini disebut sebagai salah satu kecelakaan paling fatal yang terjadi di negara Amerika Selatan tersebut sepanjang tahun ini.
Seorang petugas kepolisian menjelaskan bahwa pengemudi kemungkinan besar kehilangan kendali atas kendaraannya, menyebabkan bus jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman hampir 800 meter di distrik barat daya Yocalla. Akibat kecelakaan ini, setidaknya 14 orang mengalami luka-luka, termasuk empat anak-anak yang kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Kecelakaan Bus Di Bolivia Tewaskan 30
Bolivia diketahui memiliki infrastruktur jalan yang cukup berisiko, terutama di daerah pegunungan yang curam dan sulit dilalui. Jalur yang menghubungkan Kota Potosi dan Oruro, lokasi terjadinya kecelakaan, memang dikenal sebagai salah satu jalur yang berbahaya bagi kendaraan berat seperti bus.
Kepolisian setempat menduga bahwa kecepatan tinggi menjadi faktor utama penyebab kecelakaan ini. Kolonel Victor Benavides dari kepolisian Bolivia menyatakan bahwa pengemudi bus diduga melaju dengan kecepatan yang tidak terkendali sehingga sulit menguasai kendaraan, terutama saat melintasi medan yang menantang. Hal ini didukung oleh hasil penyelidikan awal yang menunjukkan bahwa bus kemungkinan besar tidak mampu bermanuver dengan baik saat melalui tikungan tajam.
Selain itu, beberapa korban luka yang kini dirawat di fasilitas medis dilaporkan berada dalam kondisi kritis. Kantor berita Unitel menyebut bahwa tim medis setempat tengah berupaya memberikan perawatan terbaik bagi para korban guna meminimalkan risiko fatalitas yang lebih tinggi.
Kecelakaan lalu lintas yang berujung pada korban jiwa bukanlah hal baru di Bolivia. Negara dengan populasi sekitar 12 juta jiwa ini memiliki catatan angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Menurut data pemerintah, rata-rata 1.400 nyawa melayang setiap tahunnya akibat insiden di jalan raya. Salah satu penyebab utama tingginya angka kecelakaan adalah kondisi jalan yang berliku, minimnya rambu lalu lintas, serta kelalaian pengemudi dalam mematuhi aturan kecepatan.
Sebagai catatan, pada bulan Januari lalu, peristiwa tragis serupa juga terjadi di Bolivia, tepatnya di sekitar wilayah Potosi. Dalam insiden tersebut, sebuah bus mengalami kecelakaan hingga menyebabkan 19 orang meninggal dunia setelah keluar dari jalur dan jatuh ke lereng curam.
Banyak pihak menyerukan agar pemerintah Bolivia meningkatkan standar keselamatan transportasi darat guna mengurangi angka kecelakaan yang terus berulang. Beberapa usulan yang diajukan antara lain adalah peningkatan kualitas infrastruktur jalan, pemasangan lebih banyak rambu peringatan di jalur-jalur rawan kecelakaan, serta pengetatan regulasi terkait batas kecepatan dan kelayakan kendaraan umum.
Dan 14 Penumpang Lainnya Terluka
Di sisi lain, para pakar transportasi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pelatihan bagi para pengemudi kendaraan umum. Dengan medan yang cukup ekstrem di beberapa wilayah Bolivia, pengemudi bus diharapkan memiliki keterampilan berkendara yang lebih baik serta mampu mengantisipasi potensi bahaya yang muncul selama perjalanan.
Masyarakat Bolivia pun mulai menyuarakan kekhawatiran atas tingginya angka kecelakaan di jalan raya. Banyak keluarga yang kehilangan kerabat akibat insiden lalu lintas meminta pemerintah untuk bertindak lebih tegas dalam menegakkan aturan keselamatan transportasi.
Menanggapi peristiwa ini, pihak berwenang setempat berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan. Pemerintah Bolivia juga tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan transportasi guna memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi telah memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
Hingga saat ini, upaya pencarian dan evakuasi korban masih terus berlangsung. Tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan korban yang kemungkinan masih berada di dalam reruntuhan kendaraan. Para petugas medis juga terus memberikan penanganan terbaik bagi mereka yang mengalami luka-luka.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama di daerah dengan kondisi medan yang sulit. Diharapkan, dengan adanya perhatian lebih terhadap sektor transportasi, kecelakaan serupa dapat diminimalkan di masa mendatang, sehingga keselamatan para pengguna jalan di Bolivia bisa lebih terjamin.