Serangan Mematikan Di Thailand Selatan Picu Lima Orang Tewas

Serangan Mematikan Di Thailand

Serangan Mematikan Di Thailand Selatan Picu Lima Orang Tewas Kelompok bersenjata kembali mengguncang wilayah Thailand Selatan, tepatnya di Provinsi Narathiwat dan Pattani, pada Sabtu (8/3/2025). Insiden ini melibatkan aksi penembakan, ledakan bom, dan penggunaan bahan peledak, yang menunjukkan tingkat kekerasan yang tinggi serta perencanaan yang matang. Kejadian tersebut mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Menurut laporan kepolisian yang dikutip dari Channel News Asia (CNA) pada Senin (10/3/2025), sebanyak lima orang dilaporkan tewas dan lebih dari selusin lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang terjadi di dua lokasi berbeda di wilayah selatan Thailand.

Serangan Mematikan Di Thailand

Polisi forensik mengumpulkan bukti di kantor Distrik Sungai Kolok, Provinsi Narathiwat, pada Minggu (9/3/2025) setelah bom dan penembakan pada Sabtu (8/3) malam. (Narathiwat Public Relations Office)

Dua serangan terpisah terjadi di wilayah tersebut dalam kurun waktu beberapa jam. Serangan pertama di Provinsi Narathiwat sekitar pukul 19.00 waktu setempat, sementara insiden kedua terjadi di Pattani pada pukul 23.00. Kedua serangan ini memiliki pola yang serupa, di mana para pelaku melancarkan aksi brutal dengan menggunakan senjata api dan bahan peledak.

Dalam insiden di Narathiwat, kelompok bersenjata yang terdiri dari lebih dari 10 orang melepaskan tembakan ke arah kantor distrik di Sungai Kolok, kota yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Para pelaku juga meluncurkan bahan peledak ke area sekitar, yang mengakibatkan dua relawan pertahanan tewas di tempat dan melukai 12 orang lainnya, termasuk empat warga sipil.

Sementara itu, serangan di Pattani melibatkan sebuah bom yang diletakkan di pinggir jalan. Ledakan tersebut menyebabkan tiga korban jiwa, yang terdiri dari dua asisten desa setempat serta seorang petugas keamanan yang tengah berjaga di wilayah tersebut. Satu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi di Distrik Saiburi.

Latar Belakang dan Dampak Serangan

Kekerasan di wilayah Thailand Selatan bukanlah hal baru. Konflik tingkat rendah di provinsi mayoritas Muslim ini telah berlangsung sejak tahun 2004, yang hingga saat ini telah merenggut lebih dari 7.000 nyawa. Kelompok pemberontak di kawasan tersebut diketahui berusaha menuntut otonomi yang lebih besar dari pemerintahan pusat Thailand.

Secara historis, wilayah selatan Thailand memiliki perbedaan budaya yang signifikan dibandingkan dengan daerah lain yang mayoritas beragama Buddha. Wilayah ini telah berada di bawah kendali pemerintah Thailand selama lebih dari satu abad dan terus dijaga ketat oleh pasukan keamanan.

Insiden serangan ini tidak hanya menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap stabilitas regional. Pemerintah Thailand segera merespons dengan meningkatkan pengamanan di wilayah terdampak guna mencegah serangan lanjutan.

Serangan Bersenjata di Thailand Selatan, 5 Orang Tewas-13 Terluka

Reaksi Pemerintah Malaysia

Serangan ini juga menjadi perhatian bagi negara tetangga, Malaysia. Mengingat lokasi kejadian yang berada di perbatasan dengan Malaysia, pemerintah setempat segera mengambil langkah pencegahan guna memastikan keamanan warganya.

Bangkok Post melaporkan bahwa pemerintah Malaysia telah mengeluarkan peringatan resmi bagi warganya agar menunda perjalanan ke tiga provinsi di Thailand Selatan, yakni Yala, Narathiwat, dan Pattani. Imbauan ini dikeluarkan setelah terjadi rangkaian pengeboman dan penembakan di kota perbatasan Sungai Kolok serta Pattani, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata favorit bagi warga Malaysia.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Razarudin Husain, dalam keterangannya pada Minggu (9/3/2025), merekomendasikan agar masyarakat menunda rencana perjalanan ke Thailand Selatan hingga situasi keamanan lebih terkendali. Pihak otoritas keamanan Malaysia juga telah memperketat patroli dan menambah pengamanan di sepanjang perbatasan guna mencegah kemungkinan masuknya pemberontak ke wilayah Malaysia.

Selain itu, pihak kepolisian Kelantan juga mengimbau warga setempat untuk tidak bepergian ke wilayah Thailand kecuali untuk keperluan yang benar-benar mendesak. Kepala Polisi Kelantan, Datuk Mohd Yusoff Mamat, menegaskan bahwa perjalanan ke wilayah tersebut sebaiknya dihindari guna mengurangi risiko keamanan.

“Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, warga sebaiknya menghindari perjalanan ke wilayah perbatasan Thailand hanya untuk berbelanja atau bahkan sekadar berbuka puasa selama bulan Ramadan. Situasi keamanan saat ini tidak dapat diprediksi, sehingga langkah terbaik adalah menjauh untuk menghindari menjadi korban,” ungkap Mohd Yusoff Mamat seperti dikutip dari New Straits Times.

Baca Juga : Ricuh Di Parlemen Serbia Oposisi Lemparkan Granat Asap & Suar

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.