Serangan Udara Dari Israel Jantung Kota Damaskus Sasar Markas

Serangan Udara Dari Israel

Serangan Udara Dari Israel Jantung Kota Damaskus Sasar Markas Kementerian Pertahanan Israel mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel telah melaksanakan operasi militer di Damaskus pada Kamis (13/3). Serangan ini diklaim sebagai tindakan pencegahan terhadap kelompok Jihad Islam Palestina yang disebut-sebut menggunakan lokasi tersebut sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengoordinasikan aksi teror terhadap Israel.

Menurut laporan dari sumber militer Israel, serangan tersebut secara langsung menghantam bangunan yang diduga digunakan oleh kelompok tersebut. Seorang pemantau perang melaporkan adanya korban jiwa, sementara media pemerintah Suriah menyebut bahwa serangan ini mengenai sebuah gedung di pusat ibu kota.

Jihad Islam Palestina diketahui terlibat dalam konflik bersama Hamas dalam pertempuran melawan Israel di Gaza sebelum kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak Januari. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa negaranya tidak akan ragu untuk menyerang siapa pun yang dianggap mengancam keamanan Israel, baik di dalam maupun luar wilayahnya.

Serangan Udara Dari Israel Jantung Kota

Seorang anggota pasukan keamanan pemerintahan baru Suriah berjaga di lokasi serangan Israel di wilayah Damaskus, tempat para pemimpin Palestina diketahui tinggal. (Louai Beshara/ AFP)

“Kami tidak akan memberikan ruang bagi terorisme Islam yang mengancam Israel. Kami tidak akan membiarkan Suriah menjadi ancaman bagi negara kami,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (14/3/2025).

Sumber dari kelompok Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan salah satu properti milik mereka. Meski demikian, perwakilan kelompok ini, Ismail Sindawi, mengungkapkan kepada AFP bahwa bangunan tersebut telah tidak digunakan selama lima tahun dan tidak ada anggota mereka yang berada di lokasi tersebut saat serangan terjadi. “Serangan ini hanyalah upaya Israel untuk mengirimkan pesan ancaman,” ungkapnya.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa serangan ini mengakibatkan tiga warga sipil mengalami luka-luka, termasuk seorang wanita yang dalam kondisi kritis. Media Suriah juga menyebutkan bahwa bangunan yang menjadi sasaran telah ditinggalkan sejak konflik di Damaskus mereda pasca penggulingan Bashar al-Assad pada Desember 2024.

Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi kejadian menggambarkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan tiga lantai tersebut. Fasad bangunan hancur total, sementara kobaran api terlihat keluar dari balkon akibat serangan udara tersebut.

Netanyahu dalam pernyataan lebih lanjut menegaskan bahwa Israel akan terus melakukan tindakan serupa jika dirasa diperlukan. “Kami telah menyerang pusat komando Jihad Islam Palestina di jantung Damaskus. Kami melakukannya karena kami memiliki kebijakan yang tegas: siapa pun yang menyerang atau berencana menyerang kami, akan kami serang lebih dulu,” katanya dalam sebuah video pernyataan resmi.

Dua Serangan Udara Israel di Damaskus Tewaskan 15 Orang

Militan, 1 Orang Tewas

Netanyahu juga menegaskan bahwa serangan seperti ini tidak hanya terbatas di Suriah, tetapi juga bisa dilakukan di Lebanon dan wilayah lain jika ada ancaman yang serupa. Selama lebih dari satu tahun terakhir, Israel dan Hizbullah, kelompok bersenjata yang didukung Iran, telah terlibat dalam ketegangan militer yang intens sebelum akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata pada November 2024.

Sejak rezim Bashar al-Assad digulingkan, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap berbagai target di Suriah, termasuk terhadap kelompok-kelompok militan yang didukung Iran. Selain itu, Israel juga telah memperkuat keberadaannya di zona penyangga Dataran Tinggi Golan, di mana pasukan penjaga perdamaian PBB beroperasi.

Dalam perkembangan lainnya, Netanyahu sebelumnya juga menyatakan bahwa wilayah selatan Suriah harus sepenuhnya didemiliterisasi. Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan mentoleransi kehadiran kelompok bersenjata di dekat perbatasannya, yang berpotensi mengancam keamanan nasional.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, turut memperingatkan bahwa dunia internasional harus tetap waspada terhadap situasi di Suriah pasca kejatuhan Assad. Menurutnya, kepemimpinan baru yang kini berkuasa di Suriah memiliki keterkaitan erat dengan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di kawasan tersebut.

Baca Juga : Pengakuan Mantan Tahanan Palestina Kekejaman Penjara Israel

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.