AS Tangkap Ilmuwan China, Diduga Selundupkan Sampel Cacing

AS Tangkap Ilmuwan China

AS Tangkap Ilmuwan China, Diduga Selundupkan Sampel Cacing setibanya di Bandara Internasional Detroit Metropolitan Wayne County pada akhir pekan lalu.

Penangkapan ini menandai insiden kedua dalam waktu kurang dari satu minggu yang melibatkan dugaan pelanggaran hukum terkait pengiriman sampel biologis secara ilegal. Pihak berwenang menyampaikan informasi ini kepada publik pada hari Senin, 9 Juni 2025.

Ilmuwan tersebut, yang identitasnya belum diungkapkan secara resmi oleh aparat penegak hukum, tengah menempuh studi tingkat lanjut di Huazhong University of Science and Technology, sebuah institusi akademik terkemuka yang berlokasi di Kota Wuhan, Tiongkok.

Ia berencana melanjutkan kegiatan akademiknya selama satu tahun di University of Michigan sebagai bagian dari kolaborasi penelitian antarnegara. Namun, kedatangannya ke wilayah Amerika Serikat justru berakhir dengan proses interogasi intensif oleh pihak berwenang dan berujung pada penahanan.

AS Tangkap Ilmuwan China Pada Tanggal 9 2025

Ilustrasi Ilmuwan.

Menurut dokumen pengadilan yang dirilis oleh Biro Investigasi Federal (FBI), ilmuwan tersebut diduga kuat telah mengirimkan sampel biologis dari luar negeri kepada seorang staf laboratorium di University of Michigan beberapa bulan sebelumnya.

Materi yang dikirim disebut berkaitan dengan spesies cacing tertentu yang memerlukan persetujuan dan izin resmi dari otoritas federal sebelum dapat dikirim atau dipelajari di dalam wilayah hukum Amerika Serikat.

John Nowak, pejabat senior dari Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat, menyatakan bahwa pengiriman materi biologis untuk tujuan penelitian ilmiah memang diatur dengan ketat berdasarkan pedoman federal yang berlaku.

“Aturan mengenai impor materi biologis ke Amerika Serikat sangat jelas dan tidak dapat ditawar. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat merusak integritas ilmiah dari penelitian sah yang dilakukan oleh peneliti asing lainnya di negara ini,” ujar Nowak dalam pernyataan resminya.

Pihak kejaksaan federal, melalui Jaksa Jerome Gorgon Jr., menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh ilmuwan tersebut berpotensi mengancam keamanan nasional, sekalipun materi biologis yang dikirim belum tentu bersifat berbahaya.

Menurutnya, penyelundupan dalam bentuk apa pun, terutama yang melibatkan unsur biologis, tetap dipandang sebagai pelanggaran serius terhadap hukum federal dan protokol keamanan hayati.

Saat ini, tersangka masih berada dalam tahanan dan dijadwalkan untuk menjalani sidang penetapan jaminan pada hari Rabu, 11 Juni 2025. Proses hukum selanjutnya akan menentukan apakah ia dapat dibebaskan dengan jaminan atau tetap ditahan hingga proses peradilan selesai.

Diduga Selundupkan Sampel Cacing

Michael Shapira, seorang ahli biologi dari University of California, Berkeley, yang turut menelaah dokumen pengadilan tersebut, mengungkapkan bahwa meskipun tidak ditemukan indikasi langsung mengenai bahaya dari sampel yang dikirim, prosedur pengiriman tetap harus mengikuti ketentuan hukum yang berlaku.

Dokter di China Mengeluarkan 60 Cacing Hidup dari Mata Seorang Wanita

“Dari dokumen yang tersedia, tampaknya materi yang dikirim tidak berbahaya. Namun, aturan pengiriman materi biologis lintas negara sudah ditetapkan demi mencegah risiko penyebaran patogen dan pelanggaran etika ilmiah,” jelas Shapira.

FBI menyebutkan bahwa pengiriman materi oleh ilmuwan tersebut bukanlah kali pertama. Sejumlah paket serupa dilaporkan telah dicegat oleh otoritas pada tahun sebelumnya, termasuk satu kasus di mana sampel biologis disembunyikan di dalam sebuah buku.

Insiden tersebut memperkuat dugaan bahwa tindakan ini dilakukan secara terencana dan berulang kali tanpa koordinasi resmi dengan lembaga berwenang.

Kasus ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan dakwaan terhadap dua ilmuwan lain yang juga berasal dari Tiongkok, yang dituduh bersekongkol untuk menyelundupkan spesimen jamur beracun ke wilayah AS.

Salah satu dari mereka ditahan di bandara Detroit pada tahun lalu dan langsung dipulangkan ke negara asalnya tanpa sempat menjalani proses hukum di pengadilan. Sedangkan rekannya, yang merupakan peneliti aktif di University of Michigan, kini masih menjalani proses hukum dan ditahan oleh otoritas federal.

Baca Juga : Senator Miguel Kolombia Ditembak Saat Kampanye Pemilu 2026

Peningkatan jumlah insiden yang melibatkan pengiriman ilegal materi biologis oleh warga negara asing telah memicu kekhawatiran di kalangan pejabat keamanan nasional serta komunitas ilmiah.

Beberapa pengamat menilai bahwa kasus-kasus semacam ini dapat merusak hubungan kerja sama akademik antara lembaga penelitian di Amerika Serikat dan institusi luar negeri, terutama yang berasal dari negara-negara dengan ketegangan diplomatik tinggi.

Pemerintah Amerika Serikat menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud menghambat kolaborasi ilmiah internasional, namun menekankan pentingnya transparansi, kepatuhan hukum, dan penghormatan terhadap aturan yang mengatur aktivitas penelitian lintas negara.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.