Gempa Bumi Di Myanmar 7,7 Magnitudo Guncang Wilaya Sagaing pada Jumat Hanya berselang 12 menit kemudian, gempa susulan dengan kekuatan 6,4 kembali mengguncang kawasan tersebut. Informasi ini dilaporkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey), yang mencatat bahwa kedua gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

Wilayah Sagaing yang terletak di bagian barat laut Myanmar merupakan daerah berpenduduk padat dengan lebih dari 5 juta jiwa. Gempa berkekuatan besar tersebut menyebabkan kepanikan di antara warga, terutama di daerah yang berada di pusat gempa. Guncangan terasa sangat kuat, dan banyak warga yang langsung berlarian keluar rumah demi menyelamatkan diri.

Menurut laporan awal, bagian tengah Myanmar merupakan wilayah yang terdampak paling parah. Sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan parah, sementara jalanan utama di beberapa kota retak akibat gempa tersebut. Selain itu, guncangan juga mengakibatkan gangguan pada jaringan komunikasi seluler, sehingga menyulitkan warga untuk saling menghubungi kerabat atau meminta bantuan.

Gempa Bumi Di Dahsyat Myanmar 7,7 Magnitudo

Sejumlah gambar yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan kondisi bangunan yang rusak parah, beberapa di antaranya bahkan roboh sepenuhnya. Beberapa jalan raya tampak retak dan mengalami pergeseran, sementara kabel listrik putus sehingga mengakibatkan pemadaman di beberapa area.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait jumlah korban jiwa maupun luka-luka. Tim penyelamat dari berbagai lembaga mulai dikerahkan ke lokasi terdampak untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Pemerintah Myanmar juga telah menginstruksikan aparat setempat untuk segera melakukan pemetaan kerusakan dan menyediakan bantuan bagi warga yang terdampak.

Guncangan gempa tidak hanya dirasakan di Myanmar, tetapi juga mencapai negara-negara tetangga. Di Thailand, misalnya, gempa bermagnitudo 4,2 dilaporkan terasa hingga ke ibu kota Bangkok. Akibatnya, sebuah gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi di Distrik Chatuchak dilaporkan runtuh, memicu evakuasi besar-besaran bagi penghuni gedung-gedung tinggi di sekitarnya.

Otoritas Thailand langsung bergerak cepat dengan mengamankan lokasi runtuhnya gedung tersebut. Tim penyelamat segera diterjunkan untuk memastikan tidak ada korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Sejumlah saksi mata menyatakan bahwa guncangan terasa cukup kuat hingga menyebabkan barang-barang di dalam gedung bergoyang.

Badan Meteorologi dan Geofisika Thailand menyampaikan bahwa gempa ini merupakan efek lanjutan dari gempa utama di Myanmar. Mereka memperingatkan bahwa potensi gempa susulan masih mungkin terjadi, sehingga warga diimbau tetap waspada.

Di Myanmar sendiri, tim penyelamat masih berusaha melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak. Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan korban yang masih berada di bawah puing-puing bangunan. Pemerintah setempat bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan untuk mendirikan posko darurat dan menyediakan tempat pengungsian sementara.

Guncang Wilaya Sagaing

Gempa yang mengguncang Sagaing ini kembali mengingatkan akan kerentanan wilayah Asia Tenggara terhadap aktivitas seismik, mengingat posisinya berada di jalur pertemuan lempeng tektonik. Pakar geologi memperkirakan bahwa gempa susulan dengan skala yang lebih kecil kemungkinan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Sejumlah negara tetangga Myanmar telah menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk tim SAR dan logistik untuk membantu pemulihan pascagempa. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah ini dan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pemulihan.

Pemerintah Myanmar menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. Warga juga diimbau untuk tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi guna menghindari penyebaran kabar bohong yang dapat menambah kepanikan.

Sementara itu, bantuan medis mulai berdatangan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan di wilayah terdampak. Tim medis bersiap menangani korban luka yang terus berdatangan akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Upaya distribusi bantuan juga mulai dilakukan, meskipun terkendala akses jalan yang rusak.

Dengan situasi yang masih berkembang, pihak berwenang terus memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan bantuan dapat disalurkan secara tepat dan cepat. Solidaritas dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu meringankan beban warga terdampak dan mempercepat pemulihan pascabencana.

Baca Juga : Kebakaran Hutan Korea Selatan Pemadam Usaha Padamkan Api