Gunung Kanlaon Difilipina Meletus, Semburkan Abu Setinggi 4000

Gunung Kanlaon Difilipina Meletus

Gunung Kanlaon Difilipina Meletus, Semburkan Abu Setinggi 4000 kembali menghadapi aktivitas geologi signifikan setelah Gunung Kanlaon, salah satu gunung berapi aktif yang terletak di wilayah tengah negara tersebut, mengalami erupsi pada Selasa pagi, 8 April 2025.

Letusan tersebut menciptakan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi hingga mencapai sekitar 4.000 meter atau 13.123 kaki di atas puncak gunung, menyebabkan peningkatan kewaspadaan dari pihak berwenang serta imbauan evakuasi terhadap warga di sekitar kawasan rawan.

Informasi resmi terkait peristiwa tersebut disampaikan oleh Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina atau PHIVOLCS (Philippine Institute of Volcanology and Seismology), melalui kanal komunikasi resminya. Dalam laporan tersebut, PHIVOLCS menyatakan bahwa aktivitas letusan dimulai pada pukul 05.51 waktu setempat, dan digambarkan sebagai letusan eksplosif yang berasal dari kawah utama Gunung Kanlaon.

“Telah terjadi erupsi eksplosif di kawah puncak Gunung Kanlaon yang dimulai pada pukul 05.51 pagi. Kolom abu pekat yang berbentuk menyerupai jamur tercatat membumbung hingga ketinggian sekitar 4.000 meter dan terpantau bergerak ke arah barat daya,” demikian pernyataan resmi PHIVOLCS yang diunggah melalui akun media sosial Facebook mereka pada hari yang sama.

Gunung Kanlaon Difilipina Meletus 4.000 Meter

Gunung Kanlaon di Filipina meletus, Semburkan Abu Setinggi 4000 Meter

Akibat letusan tersebut, otoritas penerbangan sipil Filipina segera mengambil langkah antisipatif dengan mengeluarkan larangan bagi seluruh pesawat udara untuk melintas di sekitar wilayah udara yang berada di atas dan di sekitar Gunung Kanlaon.

Langkah ini diambil guna menjamin keselamatan penerbangan, mengingat sebaran abu vulkanik di atmosfer dapat menimbulkan kerusakan serius pada mesin pesawat serta mengurangi jarak pandang secara drastis.

Selain itu, pemerintah daerah bersama lembaga penanganan bencana turut menyampaikan rekomendasi evakuasi kepada masyarakat yang bermukim dalam radius sejauh enam kilometer dari kawah gunung. Zona tersebut dikategorikan sebagai wilayah bahaya tinggi karena berisiko terdampak langsung oleh material vulkanik, baik berupa guguran batu, lontaran lava, hingga aliran awan panas atau piroklastik.

PHIVOLCS juga memperingatkan bahwa potensi bahaya dari Gunung Kanlaon tidak hanya terbatas pada abu dan lontaran material padat, tetapi juga mencakup risiko terjadinya letusan sekunder yang bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala awal yang jelas. Risiko lain yang perlu diwaspadai antara lain adalah banjir lahar yang bisa terjadi sewaktu-waktu apabila curah hujan tinggi melanda area lereng gunung yang dipenuhi endapan abu dan material vulkanik lainnya.

“Warga masyarakat diimbau untuk tetap berada di luar zona bahaya sejauh enam kilometer dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan letusan susulan yang bersifat eksplosif, hujan abu, serta fenomena aliran piroklastik yang sangat membahayakan keselamatan jiwa,” tulis PHIVOLCS dalam keterangan tambahannya.

Gunung Kanlaon, yang terletak di Pulau Negros, merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina dan telah beberapa kali mengalami erupsi dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun letusan kali ini dikategorikan sebagai tingkat sedang, tetapi dampaknya cukup signifikan mengingat kedekatan lokasi gunung dengan pemukiman warga serta padatnya aktivitas transportasi udara di wilayah tersebut.

Semburkan Abu Setinggi 4000

Sebagai respons terhadap insiden ini, pemerintah Filipina telah menaikkan status peringatan aktivitas vulkanik menjadi level dua pada skala lokal. Peningkatan level peringatan ini berarti bahwa terjadi peningkatan aktivitas seismik dan geotermal di dalam tubuh gunung, serta kemungkinan terjadinya letusan susulan masih terbuka.

Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, Semburkan Asap Setinggi 4.000 Meter - Serambinews.com

Dalam sistem peringatan PHIVOLCS, level dua mengindikasikan bahwa gunung berada dalam fase aktivitas sedang hingga tinggi dan masyarakat harus bersiap terhadap kemungkinan gangguan lebih lanjut.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional Filipina (NDRRMC) telah dikerahkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait guna mengatur pelaksanaan evakuasi dan pengelolaan pengungsian. Posko-posko darurat telah mulai didirikan di sejumlah titik di luar zona bahaya guna menampung warga yang terdampak, sekaligus menyediakan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, obat-obatan, serta perlengkapan perlindungan dari abu vulkanik.

Pihak militer dan kepolisian setempat juga diterjunkan untuk membantu proses evakuasi dan menjaga ketertiban di kawasan sekitar gunung.

Sementara itu, tim medis dari Kementerian Kesehatan Filipina turut bersiaga untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mengalami gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik, yang diketahui dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan sistem pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

Pemerintah Filipina melalui PHIVOLCS dan NDRRMC terus memantau kondisi Gunung Kanlaon secara intensif, termasuk melalui penggunaan sensor seismik, pengamatan visual, serta analisis citra satelit. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak bersumber dari lembaga resmi dan diharapkan mengikuti arahan dari otoritas guna menjaga keselamatan bersama.

Baca Juga : Pendonor Anonim Beri Kehidupan & Edukasi Untuk Banyak Orang

Dalam situasi seperti ini, kewaspadaan dan kedisiplinan masyarakat dalam mengikuti imbauan menjadi faktor krusial untuk menghindari korban jiwa. Pemerintah Filipina menegaskan bahwa segala langkah mitigasi akan terus dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana, sembari tetap memastikan distribusi bantuan bagi mereka yang terdampak secara langsung.

Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat letusan Gunung Kanlaon. Namun, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi, mengingat aktivitas vulkanik masih berlangsung dan kondisi dapat berubah sewaktu-waktu.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.