Israel Tunda Pembebasan Sandera Palestina Tanpa Alasan Jelas

Israel Tunda Pembebasan Sandera

Israel Tunda Pembebasan Sandera Palestina Tanpa Alasan Jelas Israel telah mengumumkan penundaan pembebasan lebih dari 600 tahanan Palestina tanpa batas waktu, yang berpotensi menjadi hambatan besar dalam proses gencatan senjata yang tengah berlangsung.

Keputusan ini muncul setelah enam sandera Israel, termasuk empat yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dibebaskan pada Sabtu kemarin. Informasi ini dikutip dari laporan BBC pada Minggu (23/2/2025).

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa pembebasan tahanan Palestina akan ditangguhkan hingga ada jaminan keselamatan bagi sandera berikutnya yang akan diserahkan oleh Hamas.

Israel Tunda Pembebasan Sandera

Kerumunan orang mengelilingi mobil Palang Merah saat mereka tiba di lokasi penyerahan sandera oleh Hamas di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (30/1/2025).

Hingga saat ini, hanya ada satu tahap penyerahan sandera yang masih berlangsung dalam gencatan senjata, yaitu pemulangan empat sandera yang telah meninggal dunia selama dalam penahanan.

Belum ada kesepakatan lebih lanjut mengenai pembebasan sandera lainnya yang masih hidup, yang dijadwalkan akan menjadi bagian dari tahap kedua dalam kesepakatan gencatan senjata.

Para mediator internasional kini bekerja keras untuk mencoba mengembalikan jalannya kesepakatan dan mencegah runtuhnya perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Netanyahu menuduh Hamas melakukan berbagai “pelanggaran berulang”, termasuk “memanfaatkan para sandera sebagai alat propaganda”.

Pernyataan tersebut muncul setelah empat sandera yang ditawan selama festival musik Nova – Tal Shoham, Omer Shem Tov, Eliya Cohen, dan Omer Wenkert – berhasil dibebaskan.

Dua sandera lainnya yang dibebaskan adalah Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed, yang telah ditahan di Gaza selama bertahun-tahun. Mengistu ditawan sejak 2014, sementara al-Sayed sejak 2015.

Enam sandera Israel ini merupakan sandera hidup terakhir yang dikembalikan dalam fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang dijadwalkan akan berakhir pada Sabtu mendatang.

Sementara itu, di luar Penjara Ofer di wilayah Tepi Barat yang diduduki, keluarga serta kerabat dari tahanan Palestina terus menunggu kepastian mengenai pembebasan mereka yang hingga kini masih tertunda.

Dengan situasi yang semakin tegang, berbagai pihak internasional berharap agar perundingan dapat mencapai titik terang dan gencatan senjata tetap dapat dipertahankan guna mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Belum ada kepastian mengenai pembebasan sandera yang masih hidup, yang seharusnya menjadi bagian dari tahap kedua kesepakatan gencatan senjata. Para mediator internasional kini berupaya mengembalikan jalannya perundingan guna mencegah runtuhnya kesepakatan yang telah dicapai.

Di sisi lain, ketegangan meningkat di Tepi Barat, di mana keluarga dan kerabat tahanan Palestina menunggu kepastian pembebasan mereka yang masih tertunda. Dengan kondisi yang semakin tidak stabil, pihak internasional berharap agar negosiasi dapat menemukan jalan keluar yang adil demi menjaga kelangsungan gencatan senjata dan menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.