Kebakaran Hutan Korea Selatan Pemadam Usaha Padamkan Api

Kebakaran Hutan Korea Selatan

Kebakaran Hutan Korea Selatan Pemadam Usaha Padamkan Api terus mengintensifkan upaya penanggulangan kebakaran hutan yang melanda wilayah tenggara negara tersebut. Pada Jumat (28/3/2025), mereka berpacu dengan waktu untuk memadamkan titik-titik api utama yang masih aktif, memanfaatkan kondisi cuaca yang lebih bersahabat usai hujan turun pada malam sebelumnya.

Kebakaran hebat yang telah melanda sejak sepekan terakhir ini menjadi salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah negeri Ginseng. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional Korea Selatan, hingga saat ini, sedikitnya 28 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Selain itu, sebanyak 37 orang lainnya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan, dan lebih dari 38.000 penduduk terpaksa harus meninggalkan tempat tinggal mereka demi keselamatan.

Kebakaran yang diperparah oleh embusan angin kencang dan kondisi vegetasi yang sangat kering telah melahap area hutan seluas sekitar 48.000 hektare. Angka ini setara dengan 80 persen dari total luas wilayah ibu kota Seoul.

Catatan ini sekaligus menjadikan kebakaran kali ini sebagai yang terluas dalam sejarah Korea Selatan, melebihi peristiwa kebakaran besar tahun 2000 yang kala itu membakar sekitar 23.794 hektare di wilayah pesisir timur negara tersebut.

Kebakaran Hutan Korea Selatan Kini Meluas

Kebakaran Hutan di Korsel Tewaskan 16 Orang

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Jumat pagi, Kepala Dinas Kehutanan Korea Selatan (KFS), Lim Sang-seop, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia untuk menuntaskan pemadaman titik-titik api utama sebelum hari berakhir.

“Kondisi hari ini memberikan keuntungan bagi kami. Hujan ringan yang turun semalam telah menurunkan suhu dan meningkatkan jarak pandang secara signifikan. Kami akan memaksimalkan penggunaan helikopter, tenaga personel, serta kendaraan dan peralatan lainnya untuk mempercepat proses pemadaman,” ujar Lim.

Ia juga menambahkan bahwa dengan membaiknya cuaca, petugas pemadam kini memiliki akses yang lebih aman dan efektif menuju lokasi-lokasi yang sebelumnya sulit dijangkau akibat kobaran api dan kepulan asap tebal.

Berdasarkan laporan terbaru dari KFS, total sebanyak 5.580 personel gabungan telah dikerahkan ke berbagai lokasi terdampak kebakaran. Mereka dilengkapi dengan 86 unit helikopter khusus pemadam kebakaran dan 569 kendaraan operasional yang tersebar di beberapa titik strategis di Provinsi Gyeongsang Utara, lokasi utama kebakaran.

Wilayah Uiseong, yang sebelumnya menjadi pusat kebakaran dan telah menyebar ke sejumlah daerah sekitar, kini dikabarkan telah berada dalam pengendalian hingga mencapai 95 persen. Meski demikian, sejumlah wilayah lainnya seperti Yeongdeok, Cheongsong, dan Yeongyang masih tergolong zona merah dengan risiko penyebaran api yang tinggi akibat topografi yang sulit dan kerapatan hutan yang tinggi.

Tim tanggap darurat juga menyampaikan bahwa fokus utama kini tertuju pada pemadaman total di wilayah-wilayah dengan potensi titik api aktif serta pencegahan kebakaran lanjutan melalui penyekatan dan penyemprotan air di area-area rawan.

Sementara itu, curah hujan ringan dengan intensitas di bawah lima milimeter diperkirakan akan terus turun di sepanjang pesisir timur Provinsi Gyeongsang Utara, termasuk di Yeongdeok, pada Jumat pagi hingga siang hari. Meski tidak terlalu deras, hujan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat proses pemadaman dan menurunkan suhu permukaan tanah serta kelembapan udara, sehingga meminimalisir kemungkinan timbulnya titik api baru.

Pemadam berlomba padamkan api

Menyikapi skala bencana ini, pemerintah pusat Korea Selatan melalui Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan turut mengeluarkan kebijakan darurat guna mempercepat koordinasi antar lembaga, termasuk penyediaan logistik, pengungsian sementara, dan pelayanan kesehatan untuk para korban terdampak.

Penampakan Horor Provinsi di Korsel Dikepung Api-Asap Pekat Bak Neraka

Presiden Korea Selatan juga menyampaikan keprihatinannya secara langsung melalui pernyataan resmi yang disampaikan dari Kantor Kepresidenan di Seoul. Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar wilayah terdampak, untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi evakuasi dari otoritas setempat.

“Kita menghadapi salah satu ujian alam terbesar dalam sejarah negara ini. Saya meminta semua warga untuk memprioritaskan keselamatan diri dan keluarga serta mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan bencana ini,” demikian pernyataan Presiden.

Sementara itu, berbagai lembaga internasional dan negara sahabat turut menyampaikan belasungkawa dan kesiapan untuk memberikan bantuan kemanusiaan apabila dibutuhkan. Sejumlah organisasi lingkungan hidup internasional juga mengingatkan pentingnya mitigasi perubahan iklim yang kini semakin memperbesar potensi bencana kebakaran hutan di berbagai belahan dunia, termasuk di kawasan Asia Timur.

Di sisi lain, para ahli kebencanaan menyoroti perlunya kebijakan jangka panjang yang mencakup pengelolaan hutan yang berkelanjutan, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran, serta penyediaan peralatan canggih dan pelatihan intensif bagi petugas pemadam kebakaran.

Sebagai langkah ke depan, Pemerintah Korea Selatan diperkirakan akan mengevaluasi ulang kebijakan penanggulangan bencana berbasis wilayah guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena serupa yang diprediksi akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.

Bencana kebakaran hutan ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap lingkungan hidup bukan sekadar isu teknis, melainkan kebutuhan strategis bagi keberlanjutan masa depan negara dan generasi mendatang.

Baca Juga : Kebakaran Hutan Di Sancheong Dan Korsel Kerahkan Helikopter

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.