Ketegangan Geopolitik Global Memanas Kini Rupiah Kian Terpuruk Seiring berjalannya waktu, nilai tukar Rupiah Terhadap Dolar semakin terpuruk.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah ketegangan geopolitik global yang semakin memanas, yang menambah ketidakpastian ekonomi di pasar internasional.
Terhadap Ketegangan geopolitik global sering kali memiliki dampak langsung terhadap mata uang suatu negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia.
Ketegangan Geopolitik Global Memanas sering kali memiliki dampak langsung terhadap mata uang suatu negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia.
Dampak Pertukaran Rupiah Dengan Dolar
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, terus meningkat, menciptakan suasana
yang penuh dengan ketidakpastian.
Konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia ini memengaruhi pasar keuangan dan memicu penurunan kepercayaan terhadap mata uang negara berkembang.
Salah satu peristiwa yang turut memperburuk kondisi ini adalah perang yang berlangsung di Ukraina. Konflik ini melibatkan negara-negara besar seperti Rusia
dan negara-negara anggota NATO, termasuk Amerika Serikat.
Dampak dari perang ini bukan hanya terbatas pada kawasan Eropa, tetapi juga merambah ke perekonomian global.
Sementara itu, ketegangan antara Amerika Serikat dan China juga turut mempengaruhi pasar mata uang global Ketegangan dagang antara kedua negara ini,
yang telah berlangsung selama beberapa tahun, tidak hanya memengaruhi sektor perdagangan, tetapi juga memengaruhi stabilitas mata uang dunia.
Di dalam negeri, meskipun Bank Indonesia (BI) berusaha untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, kondisi geopolitik global yang tidak menentu tetap memberikan tekanan besar.
Selain itu, para investor global juga cenderung menarik investasinya dari negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mengamankan portofolio mereka di tengah ketidakpastian ini.
Namun, ada harapan bahwa Indonesia dapat mengatasi dampak ketegangan geopolitik ini dengan meningkatkan daya saing ekonomi domestik
dan mengurangi ketergantungan pada sektor yang rentan terhadap gejolak global.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, Indonesia masih memiliki potensi untuk bangkit dari ketergantungan terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah
Dengan kebijakan yang tepat, diharapkan ketegangan geopolitik global yang memanas ini tidak akan memengaruhi perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.