Korea Utara Peringatkan AS Kami Akan Respons Tegas Provokasi

Korea Utara Peringatkan AS

Korea Utara Peringatkan AS Kami Akan Respons Tegas Provokasi Korea Utara pada Senin (3/2/2025) mengkritik Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio
yang menyebutnya sebagai “negara perusak” dalam sebuah wawancara media Pyongyang mengatakan komentar itu tidak membantu kepentingan AS.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, menyebutkan Kementerian Luar Negeri Korea Utara akan merespons dengan tegas provokasi AS yang bersifat bermusuhan.

Menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap, adalah kritik pertama Korea Utara terhadap AS sejak Donald Trump kembali menjabat pada 20 Januari.

Korea Utara Peringatkan AS

Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengecam rencana baru AS soal sistem pertahanan rudal dengan menggarisbawahi rencana tersebut membuatnya perlu
memperkuat kekuatan militernya sendiri.

Pekan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan pengembangan sistem pertahanan misil generasi berikutnya, yang disebut ‘Iron Dome Amerika’
Sistem ini dirancang untuk melawan serangan rudal balistik, hipersonik, rudal jelajah, dan ancaman udara lainnya.

“Ide tentang sistem pertahanan rudal baru ini, yang mengingatkan pada ancaman rencana ‘Star Wars’ berbahaya dari masa Perang Dingin, berisiko memicu perlombaan senjata
dengan dalih mengatasi ‘ancaman’ dari musuh, meskipun efektivitasnya belum tentu terbukti,” ungkap Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

“Lingkungan keamanan global yang semakin keras mendesak kami untuk terus mengembangkan kemampuan pertahanan diri yang didasarkan pada pencegahan nuklir.”

Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudal balistik dan senjata strategis lainnya sebagai respons terhadap tekanan dari Washington dan sekutunya.

Negara ini juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat pertahanan nasional dan tidak akan tunduk pada tekanan eksternal.

Sementara itu, AS terus menekankan bahwa latihan militer bersama dengan Korea Selatan adalah bagian dari strategi pertahanan untuk menghadapi ancaman dari Pyongyang.

Namun, pernyataan ini tidak mengubah sikap keras Korea Utara, yang tetap melihat kehadiran militer AS sebagai ancaman langsung bagi stabilitas di kawasan.

Dengan ketegangan yang terus meningkat, komunitas internasional khawatir bahwa eskalasi konflik dapat terjadi kapan saja Upaya diplomasi tetap menjadi harapan utama untuk
meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.