KTT BRICS Segera Dimulai, Xi Jinping dan Putin Absen untuk Kali Pertama
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada pertengahan Juli 2025 menjadi sorotan dunia internasional.
Pasalnya, dua tokoh utama dari negara anggota, yakni Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin
dipastikan tidak akan menghadiri pertemuan tersebut secara langsung. Ini menjadi kali pertama dalam sejarah

BRICS dan Signifikansinya dalam Ekonomi Global
BRICS merupakan aliansi ekonomi strategis yang terdiri dari lima negara berkembang besar: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, aliansi ini memainkan peran penting dalam menyeimbangkan dominasi negara-negara barat dalam perekonomian global.
Dengan populasi gabungan mencapai lebih dari 3 miliar jiwa dan kontribusi sekitar 30% terhadap PDB dunia, BRICS sering disebut sebagai representasi kekuatan ekonomi baru.
Forum ini menjadi ajang koordinasi dalam bidang perdagangan, investasi, geopolitik, serta upaya membangun tatanan dunia multipolar.
Ketidakhadiran Xi dan Putin: Alasan dan Spekulasi
Ketidakhadiran Presiden Xi Jinping dikabarkan disebabkan oleh fokus internal yang saat ini menjadi prioritas utama pemerintah Tiongkok
termasuk stabilitas ekonomi pasca-pandemi dan reformasi politik domestik.
Namun, beberapa analis menilai bahwa ketidakhadiran Xi juga bisa mencerminkan strategi diplomatik baru Beijing
dalam menghadapi tekanan geopolitik dari barat dan konflik dagang yang belum reda.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin dipastikan tidak hadir menyusul berbagai pertimbangan keamanan dan politik terkait
sanksi internasional serta statusnya yang menjadi sorotan dunia pasca invasi Rusia ke Ukraina.
Meskipun begitu, Putin dijadwalkan mengikuti KTT secara virtual dan tetap akan menyampaikan pidatonya melalui sambungan jarak jauh.
Kehadiran Delegasi Pengganti dan Agenda Kunci
Meski kedua pemimpin absen, masing-masing negara tetap mengirimkan delegasi tingkat tinggi.
China akan diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang, sedangkan Rusia menunjuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov sebagai kepala delegasi.
Kedua tokoh ini diharapkan membawa mandat langsung dari pemimpin negaranya dan tetap memainkan peran penting dalam diskusi.
Agenda utama KTT BRICS 2025 antara lain:
-
Pembahasan perluasan keanggotaan BRICS
-
Stabilitas sistem keuangan global dan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan
-
Peningkatan kerja sama energi, teknologi, dan perubahan iklim
-
Isu konflik internasional dan posisi BRICS terhadap ketegangan geopolitik
Respons Negara Anggota Lainnya
India, Brasil, dan Afrika Selatan menyampaikan komitmen kuat untuk terus memperkuat kerja sama BRICS.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, dalam pernyataannya menekankan bahwa absennya Xi dan Putin tidak akan mengurangi
pentingnya forum tersebut, karena kerja sama yang dibangun BRICS bersifat institusional dan berkelanjutan.
Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva juga menyatakan bahwa forum ini tetap menjadi wadah strategis dalam membangun keadilan ekonomi global dan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di kancah internasional.
Penutup: Arah Baru BRICS di Tengah Ketidakpastian Global
Ketiadaan Xi Jinping dan Vladimir Putin dalam KTT BRICS 2025 memang menimbulkan berbagai spekulasi, mulai dari dinamika internal aliansi
hingga implikasi terhadap kebijakan luar negeri masing-masing negara.
Namun, banyak pihak percaya bahwa keberlanjutan BRICS tidak hanya bergantung pada individu
tetapi pada visi bersama untuk membentuk tata dunia yang lebih seimbang dan inklusif.
Baca juga: Hemat Biaya Inggris Akan Pensiunkan Kereta Kerajaan Favorit Ratu Elizabeth