Pasar Modern Karah Baru Sebagai Percontohan Pasar Modern Pemerintah Kota Surabaya, menjadikan Pasar Karah Baru sebagai pasar modern
karena lebih bersih dan nyaman untuk berbelanja bagi masyarakat.
Surabaya terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas fasilitas publik, salah satunya melalui transformasi Pasar Karah Baru menjadi pasar bersih modern.
Pasar ini dijadikan percontohan karena mengadopsi konsep modern yang mengedepankan kebersihan, kenyamanan, dan teknologi, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat urban yang semakin berkembang.
Percontohan Pasar Modern
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di sela peresmian Pasar Karah Baru di Surabaya, Senin, mengatakan pasar ini merupakan percontohan
pasar tradisional yang memiliki konsep modern di Kota Pahlawan.
“Saya berharap semua pasar di Surabaya, ya seperti ini (modern). Jadi nanti di 2025, 2026, dan 2027, kita mulai menghitung (jumlah) pasar,
sehingga nanti akan menjadi seperti ini,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ia tidak ingin, pasar tradisional di Surabaya itu becek, kumuh, bahkan hawanya terasa pengap dan ke depannya berencana mengubah stigma
satu persatu pasar tradisional di Surabaya secara bertahap, menjadi pasar modern.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri itu menyebutkan Pasar Karah Baru memiliki empat zona terpisah yang pertama, yakni pasar kering,
kemudian di zona kedua ada pasar basah, di zona ketiga, ada tempat khusus menjual jajanan pasar, dan keempat adalah zona makanan siap saji.
“Jadi, ada kue-kue jajanan ya, tetapi dia (pedagang) bukanya tidak berbenturan dengan jam buka Sentra Wisata Kuliner (SWK)
Karah, karena dia pagi bukanya,” ujar Cak Eri.
Cak Eri menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak asal membangun pasar yang bersi dan modern, ia mencontohkan seperti di Pasar Karah Baru.
Di pasar ini, pemkot menyediakan kran air di masing-masing stan zona pasar basah. Tujuan adanya kran air itu, adalah untuk membersihkan saluran dan memperlancar instalasi pengolahan air limbah.
“Ketika pasar ini selesai (tutup) maka petugas pasar itu membuka krannya, agar (air limbah) yang masuk ke saluran itu, bisa langsung ke dalam IPAL-nya. Jadi, nggak kotor, dan nggak bau,
karena setiap operasional pasar ini berhenti, maka secara otomatis petugas pasar memutar kran-kran tadi sehingga airnya terbuang ke IPAL, itu bedanya pasar ini dengan pasar lainnya,” ucapnya.