Pertukaran Persahabatan China-Vietnam Gelar Untuk Perbatasan Pertahanan Perbatasan ke-9 yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 17 April 2025. Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kedua negara dalam memperkuat hubungan militer dan sosial di kawasan perbatasan, serta memperingati 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara kedua negara.
Program tahunan yang pertama kali diinisiasi pada tahun 2014 ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Pada pelaksanaannya kali ini, rangkaian kegiatan diperluas tidak hanya mencakup interaksi militer, tetapi juga pelayanan sosial dan pertukaran budaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
Kegiatan dimulai pada 11 April dengan agenda utama berupa pelayanan kesehatan oleh tim medis gabungan dari kedua angkatan bersenjata. Dalam tiga hari pertama pelaksanaan, para personel medis telah memberikan layanan konsultasi kesehatan kepada lebih dari 3.100 warga setempat.
Pertukaran Persahabatan China-Vietnam
Layanan tersebut mencakup kunjungan ke rumah-rumah warga, pelaksanaan lebih dari 1.300 pemeriksaan kesehatan tanpa dipungut biaya, serta distribusi lebih dari 2.000 paket obat-obatan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu sorotan penting dari kegiatan ini adalah kunjungan armada Angkatan Laut Vietnam ke Kota Beihai, Provinsi Guangxi, pada tanggal 13 April. Kunjungan ini menandai peristiwa bersejarah sebagai kunjungan perdana kapal perang Vietnam ke kota pelabuhan tersebut.
Selama kunjungan berlangsung, personel militer dari kedua negara mengikuti sejumlah agenda bersama, termasuk tur keliling kapal, pertukaran pengalaman terkait operasi angkatan laut, serta pertandingan olahraga persahabatan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kepercayaan dan kerja sama antara angkatan bersenjata kedua negara, terutama di wilayah perbatasan yang memiliki dinamika tersendiri. Melalui pendekatan sosial dan interaksi antarwarga serta prajurit, kedua negara berharap dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan tersebut.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, dijadwalkan pula pelaksanaan Patroli Gabungan ke-38 antara Tiongkok dan Vietnam di perairan Teluk Beibu. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Rabu, 16 April dan Kamis, 17 April. Patroli bersama ini bertujuan menjaga keamanan perairan, memperkuat pengawasan bersama terhadap kegiatan ilegal di laut, serta mempererat koordinasi dan komunikasi antara angkatan laut kedua negara.
Selain aspek militer dan kesehatan, Pertukaran Persahabatan ke-9 ini juga menekankan pentingnya hubungan antarmasyarakat perbatasan. Melalui sejumlah acara budaya, seperti pertunjukan seni tradisional, lomba memasak makanan khas daerah, dan pameran produk lokal, masyarakat dari kedua sisi perbatasan diajak untuk saling mengenal dan membangun kedekatan sosial.
Gelar Untuk Perbatasan
Pemerintah kedua negara menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk mempererat kerja sama antarangkatan bersenjata, tetapi juga sebagai sarana diplomasi publik yang efektif dalam memperkuat ikatan antarwarga. Hal ini dinilai sejalan dengan semangat ASEAN dan prinsip-prinsip kerja sama regional yang menitikberatkan pada dialog, keharmonisan, dan saling menghormati kedaulatan negara.
Menurut pejabat militer dari Tiongkok, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi kerja sama bilateral dalam bidang pertahanan di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, perwakilan Vietnam menyatakan bahwa upaya bersama ini merupakan bentuk nyata dari semangat saling mendukung dan komitmen terhadap perdamaian kawasan.
Keberhasilan pelaksanaan Pertukaran Persahabatan Pertahanan Perbatasan ke-9 ini mencerminkan hubungan yang semakin erat antara Tiongkok dan Vietnam, serta tekad kedua negara untuk menjaga stabilitas dan pembangunan kawasan melalui dialog dan kolaborasi. Diharapkan kegiatan serupa akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya pada tahun-tahun mendatang guna membina semangat saling pengertian dan kerja sama lintas batas yang berkelanjutan.
Dengan rangkaian kegiatan yang lebih variatif dan partisipatif, pelaksanaan tahun ini diharapkan membawa dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat perbatasan serta memperkokoh jalinan diplomatik antara kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.
Baca Juga : WNI Ditahan Imigrasi AS Kemlu RI Pastikan Pendampingan Hukum