Serangan Drone Dan Rudal Rusia Tewaskan 8 Orang Di Ukraina Militer Rusia kembali melakukan serangkaian serangan dengan pesawat nirawak (drone)
serta rudal ke Ukraina pada Sabtu (1/2/2025). Akibat serangan itu menewaskan delapan orang.
Serangan Rusia tersebut juga merusak puluhan bangunan tempat tinggal serta infrastruktur energi di seluruh negeri.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, rudal Rusia menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di pusat kota Poltava, menewaskan empat orang dan melukai
13 orang, termasuk tiga anak-anak.
Serangan Drone Dan Rudal Rusia
Sebagaimana diberitakan Reuters, satu orang tewas dan empat orang terluka di kota Kharkiv di timur laut dalam serangan pesawat nirawak. “Tiga petugas polisi tewas
selama serangan tersebut saat mereka berpatroli di jalan-jalan di sebuah desa di wilayah timur laut Sumy,” kata pejabat daerah.
“Tadi malam Rusia menyerang kota-kota kami menggunakan berbagai jenis senjata yakni rudal, pesawat nirawak serang, dan bom udara,” kata Presiden Ukraina Volodymyr
Zelensky, seraya menambahkan kerusakan terjadi di enam wilayah.
Di Poltava, sebuah kota kecil yang terletak sekitar 120 kilometer dari perbatasan Rusia, sekitar 18 gedung apartemen, sebuah taman kanak-kanak, dan infrastruktur energi rusak.
Pejabat Ukraina mengatakan, kerusakan juga tercatat di kota Zaporizhzhia di tenggara, wilayah Kharkiv dan Sumy di timur laut, dan Khmelnytskyi di barat.
Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan, pasukan Rusia menggunakan enam rudal dan 17 pesawat nirawak Shahed untuk menargetkan infrastruktur gas dan fasilitas lainnya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya telah melancarkan serangan yang ditujukan ke gas Ukraina dan infrastruktur energi lainnya.
Komunitas internasional, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, mengecam keras serangan ini dan berjanji akan memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina.
Ketegangan antara kedua negara masih jauh dari kata mereda, dan perang yang telah berlangsung hampir dua tahun ini terus menyebabkan penderitaan bagi warga sipil yang tidak bersalah.
Serangan terbaru ini menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina masih jauh dari selesai, dan dunia terus menunggu langkah diplomatik yang bisa menghentikan kekerasan
serta membawa perdamaian di kawasan tersebut.