Tinggi Erupsi Gunung Marapi Mencapai 1.000 Meter Atas Puncak Marapi erupsi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari padang
panjang sumatera barat Sabtu (4/1/2025)
Pos pengamatan Gunung Api marapi mencatat erupsi gunung yang berstatus Level 2 itu berlangsung sekitr pukul 09.43 WIB
dengan durasi sekitar 1 menit 40 dekit dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.
Erupsi ini diikuti oleh gempa tremor yang berlangsung selama beberapa menit, mengindikasikan tekanan magma yang signifikan.
Tinggi Erupsi Gunung Marapi
Material vulkanik seperti abu dan pasir diperkirakan tersebar hingga radius beberapa kilometer dari kawah. Berdasarkan pantauan,
abu vulkanik bergerak ke arah barat daya, sehingga masyarakat di sekitar kawasan tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, dikenal memiliki sejarah erupsi yang cukup sering.
Status gunung ini saat ini berada di level II (Waspada) sejak beberapa bulan terakhir, mengingat aktivitas vulkanik yang terus meningkat.
Meski demikian, PVMBG terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar kawasan gunung.
Erupsi ini menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah sekitar, seperti Kecamatan Sungai Tarab dan Kecamatan Salimpaung.
Warga setempat dilaporkan telah mulai mengenakan masker untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik, seperti gangguan pernapasan
Beberapa lahan pertanian juga terkena abu vulkanik, yang dapat memengaruhi hasil panen.
Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat
untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif. Selain itu, distribusi masker dan bantuan logistik untuk
warga terdampak sedang dilakukan guna mencegah dampak lebih luas.
PVMBG mengingatkan masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi terkait aktivitas Gunung Marapi. Penduduk juga diminta
untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan erupsi lanjutan, termasuk menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan pokok.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai juga diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama jika terjadi hujan lebat
di sekitar kawasan gunung. Dalam kondisi seperti ini, kerja sama antara pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat menjadi sangat penting untuk meminimalkan risiko bencana.
Dengan pemantauan yang intensif dan kesiapsiagaan masyarakat, diharapkan dampak erupsi Gunung Marapi ini dapat ditangani dengan baik, sehingga keselamatan warga tetap terjaga.