Trump Bekukan Bantuan Asing Dan Nasib Kamp Yang Menampung

Trump Bekukan Bantuan Asing

Trump Bekukan Bantuan Asing Dan Nasib Kamp Yang Menampung Pendukung ISIS di Suriah? Ahmad Abdullah Hammoud beruntung memiliki beberapa persediaan
makanan untuk memberi makan keluarganya setelah sebuah organisasi yang didanai (AS)

secara mendadak menghentikan aktivitas bantuannya di kamp tenda besar di timur laut Suriah, tempat mereka terpaksa tinggal selama hampir enam tahun.

Keluarganya termasuk di antara 37.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang berada di al-Hol, kamp pengungsian yang menampung keluarga mereka
yang memiliki hubungan dengan ISIS, baik sebagai keluarga anggota atau pendukung.

Trump Bekukan Bantuan Asing

Trump Bekukan Bantuan Asing, Bagaimana Nasib Kamp yang Menampung Pendukung ISIS di Suriah? - Global Liputan6.com

Pembekuan bantuan oleh pemerintahan Donald Trump pun memperburuk kondisi kemanusiaan dan memicu kekacauan serta ketidakpastian di kamp di al-Hol.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah lama mencatat kondisi hidup yang buruk dan kekerasan yang meluas di kamp al-Hol.

Saat pembekuan pendanaan diumumkan tidak lama setelah Trump menjabat, program bantuan Asing yang didanai AS di seluruh dunia mulai menghentikan operasinya, termasuk
organisasi yang mengelola banyak kegiatan di al-Hol, yang bekerja di bawah pengawasan koalisi yang dipimpin AS yang dibentuk untuk memerangi ISIS.

Direktur kamp al-Hol Jihan Hanan mengonfirmasi bahwa Blumont yang berbasis di AS telah menghentikan operasinya. Sebelumnya, mereka menyediakan barang-barang
esensial seperti roti, air, minyak tanah, dan gas untuk memasak.

“Kami sangat terkejut ketika Blumont menghentikan kegiatannya,” tutur Ahmad, yang membantah memiliki hubungan dengan ISIS dan telah berlindung di daerah yang dikuasai
ISIS setelah mengungsi akibat perang saudara Suriah, seperti dikutip dari AP, Selasa (4/2/2025).

Jihan mengungkapkan bahwa lembaga bantuan lain, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), turut menghentikan beberapa operasinya.

“Ini adalah keputusan yang memalukan,” ujar Jihan mengenai tindakan pemerintahan Trump, menambahkan bahwa beberapa penghuni berpendapat mereka seharusnya
diperbolehkan meninggalkan kamp jika makanan tidak dapat disediakan.

Jihan menjelaskan bahwa Blumont mendistribusikan 5.000 kantong roti setiap hari dengan biaya sekitar USD 4.000, sesuatu yang tidak mampu dibiayai oleh otoritas lokal
di kawasan yang dikelola Kurdi.

Jihan mengatakan Blumont menerima pengecualian selama dua minggu dari pemerintahan Trump dan melanjutkan kembali operasinya pada 28 Januari. Namun, tidak jelas apa
yang akan terjadi setelah pengecualian itu berakhir.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.