Warga China Ribut Dipesawat Diusir Petugas Bandara Malaysia Dua warga negara Tiongkok dilaporkan dikeluarkan dari sebuah pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 9 Februari setelah menimbulkan gangguan yang memengaruhi kenyamanan penumpang lain. Kejadian ini terjadi di terminal KLIA 2 ketika pesawat tersebut bersiap untuk terbang menuju Jieyang, Tiongkok.

Kepala Polisi KLIA, Azman Shariat, mengungkapkan bahwa salah satu penumpang, seorang wanita, menunjukkan perilaku tidak wajar yang menyebabkan kekhawatiran di antara para penumpang. Penumpang tersebut dilaporkan berperilaku tidak normal hingga mengganggu ketenangan kabin. Bersama pasangannya, wanita ini akhirnya diamankan oleh petugas keamanan bandara.

“Penumpang tersebut bertingkah laku tidak sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan penerbangan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengeluarkan dia dan pasangannya dari pesawat demi memastikan keselamatan seluruh penumpang,” ujar Azman dalam keterangan resminya.

Warga China Ribut Dipesawat Diusir Petugas

Setelah dikeluarkan dari pesawat, Warga China pasangan ini dibawa ke kantor polisi KLIA untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Namun, selama proses interogasi, mereka menolak bekerja sama dengan petugas. Azman menambahkan bahwa mereka bahkan menunjukkan sikap agresif terhadap personel yang bertugas.

Rujukan ke Rumah Sakit untuk Evaluasi Kejiwaan

Melihat perilaku yang tidak stabil, pihak kepolisian KLIA meminta bantuan dari petugas Kementerian Kesehatan Malaysia untuk melakukan pemeriksaan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, kedua individu tersebut diberi obat penenang guna meredakan situasi dan memastikan mereka tidak melukai diri sendiri atau orang lain.

“Mereka kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Sultan Idris Shah di Serdang untuk menjalani pemeriksaan medis dan kejiwaan lebih lanjut,” tambah Azman.

Meski sempat menimbulkan kegaduhan, pihak berwenang memutuskan untuk tidak melakukan penangkapan terhadap kedua individu tersebut. Hasil tes narkoba yang dilakukan juga menunjukkan hasil negatif. Namun, mereka tetap dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan medis yang lebih mendalam.

Langkah-Langkah Pengamanan di Bandara Internasional Kuala Lumpur

Bandara Internasional Kuala Lumpur, sebagai salah satu hub penerbangan terbesar di Asia Tenggara, menerapkan prosedur keamanan yang ketat untuk memastikan keselamatan semua penumpang. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib selama berada di lingkungan bandara dan dalam penerbangan.

Kepala Polisi KLIA, Azman Shariat, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di bandara. Ia menekankan bahwa penumpang yang menunjukkan perilaku mencurigakan atau mengganggu ketertiban akan segera ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Kami memiliki kebijakan nol toleransi terhadap gangguan di dalam pesawat atau di area bandara. Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa semua penumpang mematuhi peraturan yang ada,” jelasnya.

Penanganan Insiden yang Transparan dan Profesional

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menambahkan bahwa kasus ini juga menjadi pelajaran penting bagi pihak berwenang dalam menangani insiden serupa di masa mendatang. “Kita harus memastikan bahwa penumpang yang memiliki gangguan kesehatan mental atau yang berperilaku tidak wajar mendapatkan penanganan yang sesuai, baik dari segi medis maupun keamanan,” ujarnya.

Pihak otoritas bandara juga menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang lain yang mungkin merasa tidak nyaman akibat insiden tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

Dalam hal ini, kerjasama antara pihak keamanan bandara, kepolisian, dan petugas medis sangat penting untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat. Insiden ini juga menunjukkan pentingnya pelatihan dan kesiapan petugas bandara dalam menangani situasi darurat atau gangguan di dalam penerbangan.