Gempa Guncang Papua Nugini & Sempat Ada Peringatan Tsunami

Gempa Guncang Papua Nugini

Gempa Guncang Papua Nugini & Sempat Ada Peringatan Tsunami pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Informasi ini dikonfirmasi oleh Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi di lepas pantai, tepatnya pada kedalaman 10 kilometer.

Pusat gempa terletak sekitar 194 kilometer di sebelah timur Kota Kimbe, yang berada di Pulau New Britain. Pulau ini diketahui dihuni oleh sekitar 500.000 jiwa. Guncangan yang cukup kuat tersebut membuat masyarakat setempat terkejut dan beberapa di antaranya segera mencari tempat aman untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut.

Peringatan Tsunami Sempat Dikeluarkan Tak lama setelah gempa terjadi, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center/PTWC) segera mengeluarkan peringatan potensi tsunami. Dalam keterangan resminya, PTWC menyebutkan bahwa ada kemungkinan terjadi gelombang tsunami setinggi 1 hingga 3 meter di beberapa wilayah pesisir Papua Nugini.

Namun, beberapa waktu kemudian, peringatan tersebut dibatalkan setelah dilakukan pemantauan lebih lanjut yang menunjukkan tidak adanya ancaman nyata dari gelombang laut yang berbahaya.

Gempa Guncang Papua Nugini Capai M 6,9

Ilustrasi gempa. (Pixabay)

Selain Papua Nugini, Kepulauan Solomon juga sempat mendapat peringatan mengenai potensi gelombang kecil setinggi 0,3 meter. Namun, peringatan tersebut juga dibatalkan seiring dengan evaluasi terbaru dari PTWC. Berdasarkan hasil pemantauan lanjutan, tidak ditemukan adanya gelombang signifikan yang dapat menimbulkan kerusakan di wilayah pesisir.

Negara Tetangga Tidak Terkena Dampak Selain itu, Badan Meteorologi Australia mengonfirmasi bahwa tidak ada ancaman tsunami yang berpotensi melanda negara tersebut, meskipun lokasinya cukup dekat dengan Papua Nugini. Hal serupa juga dinyatakan oleh otoritas meteorologi Selandia Baru yang memastikan bahwa negara mereka tetap aman dari potensi gelombang pascagempa tersebut.

Papua Nugini dan Wilayah Cincin Api Pasifik Papua Nugini merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), yaitu jalur seismik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik. Jalur ini dikenal sebagai daerah yang sangat rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sebagai negara yang berada di wilayah tersebut, Papua Nugini kerap kali mengalami aktivitas seismik yang cukup intens.

Menurut para ahli geologi, gempa berkekuatan besar seperti yang terjadi kali ini bukanlah hal yang asing bagi daerah tersebut. Aktivitas tektonik yang kompleks menyebabkan daerah ini sering kali diguncang oleh gempa dengan berbagai magnitudo. Oleh karena itu, masyarakat setempat sudah terbiasa menghadapi potensi gempa dan tsunami dengan melakukan evakuasi mandiri ketika terjadi guncangan besar.

Dampak Gempa Terhadap Masyarakat Meskipun peringatan tsunami telah dibatalkan, masyarakat di sekitar Pulau New Britain tetap berada dalam kondisi waspada. Beberapa warga melaporkan adanya kerusakan ringan pada bangunan dan infrastruktur, namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atau cedera serius akibat gempa tersebut.

Sempat Ada Peringatan Tsunami

Pemerintah setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional Papua Nugini masih melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan situasi terkendali. Tim penyelamat juga telah disiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan bantuan dalam proses evakuasi atau penanganan dampak gempa.

Gempa M 6,6 Guncang Papua Nugini, Tak Ada Peringatan Tsunami

Tanggapan Pemerintah dan Otoritas Lokal Pemerintah Papua Nugini melalui Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas yang berada di lapangan. Pemerintah juga mengingatkan warga untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari pihak berwenang guna menghindari berita bohong atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami telah menyiagakan tim gabungan untuk memantau situasi di lapangan. Warga diimbau agar tetap waspada dan mengikuti protokol keselamatan jika terjadi gempa susulan. Prioritas utama kami adalah keselamatan masyarakat,” ujar Juru Bicara Kementerian.

Koordinasi dengan Negara Tetangga Selain itu, pihak pemerintah Papua Nugini juga melakukan koordinasi dengan negara-negara tetangga seperti Australia dan Selandia Baru guna memastikan tidak ada dampak lanjutan dari gempa tersebut. Kedua negara telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan jika diperlukan, terutama dalam upaya pemulihan pascagempa.

Pengalaman Papua Nugini dalam Menghadapi Gempa Gempa bumi dengan kekuatan besar bukanlah hal baru bagi Papua Nugini. Negara ini pernah mengalami beberapa gempa dahsyat dalam beberapa dekade terakhir, termasuk gempa berkekuatan 7,5 pada tahun 2018 yang mengakibatkan kerusakan parah dan korban jiwa. Kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini.

Sejak saat itu, Papua Nugini telah memperkuat infrastrukturnya, terutama di daerah rawan gempa. Selain itu, masyarakat juga secara rutin mengikuti latihan evakuasi yang difasilitasi oleh pemerintah dan lembaga internasional guna meningkatkan kesadaran akan potensi bencana alam.

Baca Juga : Macron Desak Perusahaan Prancis Untuk Hentikan Investasi Di AS

Kesimpulan Gempa bumi dengan magnitudo 6,9 yang mengguncang Papua Nugini pada Sabtu pagi telah menggugah kesiapsiagaan masyarakat serta aparat penanggulangan bencana. Meskipun peringatan tsunami telah dicabut, masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa sangat penting, terutama bagi negara yang berada di kawasan rawan seperti Papua Nugini. Dukungan dari pemerintah, lembaga terkait, serta kerjasama internasional akan sangat membantu dalam proses pemulihan jika terjadi kerusakan yang lebih parah. Saat ini, pemerintah dan pihak terkait terus memantau situasi dan memastikan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama.

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.